5 Alasan Wisata Tete Batu Akan Menangkan Lomba Best Tourism Villages 2021 yang diselenggarakan UNWTO
Wisata Desa Tete Batu Lombok-NTB |
LOMBOK - Wisata Desa Tete Batu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur adalah perwakilan Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
Keradaan Wisata Tete Batu sebagai wakil indoneisa dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) sudah diperkirakan sebelumnya. Wisata Tete Batu memang layak ikut serta mewakili Indonesia dalam ajang tersebut mengingat Wisata Tete Batu dengan segala keindahan panorama alamnya memang sangat layak menjadi salah satu wakil indonesia.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sangat yakin bahwa Wisata Desa Tete Batu mampu bersaing menjadi yang terbaik dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) mengalahkan Wisata Desa lainnya yang ikut dalam lomba itu.
Desa wisata tetebatu dikenal dengan keindahan alamnya yang masih murni alami dan menyuguhkan beberapa fasilitas penunjang bagi para wisatawan seperti, homestay, dan Rumah makan yang mudah dijumpai. Selain keindahan persawahan dan pegunungan, di desa wisata tete batu juga terdapat beberapa air terjun seperti, air terjun ulem-ulem, air terjun burung walet, air terjun kokok duren, air terjun seme deye dan air terjun jeruk manis.
Keradaan Wisata Tete Batu sebagai wakil indoneisa dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) sudah diperkirakan sebelumnya. Wisata Tete Batu memang layak ikut serta mewakili Indonesia dalam ajang tersebut mengingat Wisata Tete Batu dengan segala keindahan panorama alamnya memang sangat layak menjadi salah satu wakil indonesia.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sangat yakin bahwa Wisata Desa Tete Batu mampu bersaing menjadi yang terbaik dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) mengalahkan Wisata Desa lainnya yang ikut dalam lomba itu.
Desa wisata tetebatu dikenal dengan keindahan alamnya yang masih murni alami dan menyuguhkan beberapa fasilitas penunjang bagi para wisatawan seperti, homestay, dan Rumah makan yang mudah dijumpai. Selain keindahan persawahan dan pegunungan, di desa wisata tete batu juga terdapat beberapa air terjun seperti, air terjun ulem-ulem, air terjun burung walet, air terjun kokok duren, air terjun seme deye dan air terjun jeruk manis.
Wisata Tete Batu dengan segala keindahan alamnya dan fasilitas penunjang lainnya yang siap memanjakan wisatawan yang datang diyakini menjadi salah satu faktor pendukung untuk bisa menjadi yang terbaik dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village).Setidaknya ada 5 faktor pendukung yang bisa membuat Wisata Desa Tete Batu menjadi yang terbaik dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village).
Salah Satu Pelopor Desa Wisata di Kawasan Timur Indonesia
Banyak sekali para wisatawan yang datang kemudian mengatakan Wisata Tete Batu adalah Ubud kedua yang dulu ada. Perbedaan yang paling dominan adalah keberadaan seni dan kultur masyarakat setempat. Namun dalam konteks subtansi tradisi pedesaan dan alam memiliki karakteristik yang sama. Sejak kedatangan dr. Soedjono di Tetebatu pada tahun 1920, Tetebatu telah menjadi rumah bagi pengunjung dari seluruh dunia di Lombok yang difasilitasi Soedjono.
Berawal dari aktivitas pengunjung Wisata Tete Batu yang menjadi cikal bakal desa Tetebatu diperhatikan dan memotivasi perkembangan desa wisata lainnya di kawasan timur Indonesia sebagai daerah exsplorasi lanjutan.
Berawal dari aktivitas pengunjung Wisata Tete Batu yang menjadi cikal bakal desa Tetebatu diperhatikan dan memotivasi perkembangan desa wisata lainnya di kawasan timur Indonesia sebagai daerah exsplorasi lanjutan.
Memiliki Sekolah PAUD Pariwisata
Di Desa Tete Batu memiliki PAUD Pariwisata (taman kanak-kanak) dimana seluruh rangkaian kegiatan mengenalkan lingkungan, budaya, dan toleransi telah diperkenalkan sejak dini. Kegiatan ini jarang dilakukan oleh kebanyakan desa wisata pedalaman lainnya. Lingkungan ini kemudian membentuk kepribadian anak-anak yang inklusif terhadap kemajuan pariwisata secara universal. Hal ini juga sering sebagai lokus pemahaman lintas budaya (cross culture understanding).
Keterlibatan baik pengunjung maupun anak-anak dari keluarga pengunjung internasional seringkali memilih tempat ini untuk menitipkan anak-anaknya untuk belajar aktivitas sehari-hari dan menjadi lingkungan bermain bersama. Tinjauan ini setidaknya Tetebatu yang berada pada desa pedalaman, telah menyematkan destinasi ramah anak dan keluarga sehingga memberikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung internasional.
Keterlibatan baik pengunjung maupun anak-anak dari keluarga pengunjung internasional seringkali memilih tempat ini untuk menitipkan anak-anaknya untuk belajar aktivitas sehari-hari dan menjadi lingkungan bermain bersama. Tinjauan ini setidaknya Tetebatu yang berada pada desa pedalaman, telah menyematkan destinasi ramah anak dan keluarga sehingga memberikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung internasional.
Kehidupan Lokal yang Harmonis
Suasana desa yang damai sangat ideal bagi pengunjung yang ingin beristirahat dan bersantai mencari ketenangan. Sungai yang terbentuk di kaki gunung Rinjani memberikan energi positif bagi pikiran dan motivasi hidup serta melakukan aktivitas selanjutnya. Hal ini didukung pula oleh keseimbangan kearifan lokal.
Kesetaraan gender, rantai penggerak ekonomi lokal, sosial budaya, dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Potensi inilah yang kemudian dibentuk menjadi wisata berbasis masyarakat Tetebatu untuk merasakan pengalaman hidup di pedesaan bersama penduduk lokal Tetebatu dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.
Kesetaraan gender, rantai penggerak ekonomi lokal, sosial budaya, dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Potensi inilah yang kemudian dibentuk menjadi wisata berbasis masyarakat Tetebatu untuk merasakan pengalaman hidup di pedesaan bersama penduduk lokal Tetebatu dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.
Salah Satu Pelopor Desa Wisata di Kawasan Timur Indonesia
Tak jarang kemudian pengunjung mengatakan Tetebatu adalah Ubud kedua yang dulu ada. Perbedaan yang paling dominan adalah keberadaan seni dan kultur masyarakat setempat. Namun dalam konteks subtansi tradisi pedesaan dan alam memiliki karakteristik yang sama. Sejak kedatangan dr. Soedjono di Tetebatu pada tahun 1920, Tetebatu telah menjadi rumah bagi pengunjung dari seluruh dunia di Lombok yang difasilitasi Soedjono.
Berawal dari aktivitas pengunjung Tetebatu yang menjadi cikal bakal desa Tetebatu diperhatikan dan memotivasi perkembangan desa wisata lainnya di kawasan timur Indonesia sebagai daerah exsplorasi lanjutan.
Berawal dari aktivitas pengunjung Tetebatu yang menjadi cikal bakal desa Tetebatu diperhatikan dan memotivasi perkembangan desa wisata lainnya di kawasan timur Indonesia sebagai daerah exsplorasi lanjutan.
Hutan Tetebatu Berkontribusi Terhadap Perubahan Iklim Global
Sebagaimana diketahui bahwa Wisata Tete Batu adalah daerah Pegunungan dan Persawahan, Hutan tropis Tetebatu membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer diyakini berpengaruh terhadap perubahan iklim melalui pemanasan global. Oleh karena itu, hutan hujan Tetebatu memiliki peran penting dalam mengatasi pemanasan global hari ini. Selain itu, hutan selatan Rinjani di Tetebatu merupakan rumah bagi flora dan fauna endemik nasional.
Post a Comment for "5 Alasan Wisata Tete Batu Akan Menangkan Lomba Best Tourism Villages 2021 yang diselenggarakan UNWTO"